Kosongnya tatap ku menanti dirimu
Di sudut dan ku hanya membisu,
Bersandar di bahu, yang sangat ku rindu, kini jadi halusinasi ku
Tanpa bicara, tanpa berpamitan sekali saja, mengapa takbisa?
Masih slalu ku coba, waras dan tak segila itu tanpa kamu Karna usaha ku harus setengah mati
Tuk obati
Luka ini
Sendiri
Kan ku tutup telinga, bila samar suaramu terdengar lagi Kan ku tahan air mata turun kembali
Namun hati
Tak kan bisa bohongi
Marah takbisa, meski kamu tega
Sisa sembab mata dan kecewa
Doa yang sama tuk kamu disana baik baik ya